Saya salah satu penggemar para penjaja motivasi, yang banyak
sekali bermunculan sejak tahun 2005. Mulai dari Anthony Robbins, Tung Desem
Waringin, dan Mario Teguh. Dan masih banyak lagi yang bermunculan kemudian.
Melihat fenomena ini harusnya sudah banyak orang di Indonesia yang sudah
mengalami perubahan radikal dalam hidupnya.
Kenyataan dilapangan menurut para Motivator ini hanya sekitar
5% yang berubah lebih baik sejak mengikuti pelatihan yang dilakukan para
Motivator ini. Dan hanya 1% yang berubah bumi dan langit, baik gaya hidup
maupun pendapatan. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa kurikulum dan metode
pendidikan yang sama menghasilkan hal yang berbeda ?
Kesulitan terbesarnya ialah bahwa setelah membaca buku dan
mengikuti pelatihan tersebut, ialah mereka kembali ke gaya hidup sebelumnya.
Menurut Islam, memang tidak semua orang diberikan kekayaan, namun para Motivator
ini selalu menyakinkan bahwa setelah mengikuti pelatihan yang mereka jual hidup
kita akan berbeda langit dan bumi. Ternyata hidup para motivator inilah yang
berubah bumi dan langit, karena mereka mendapatkan income dari pelatihan yang
biayanya tidak masuk akal.
Gurunya Lu Zhi pernah berkata, “Pengembaraan Keluar dilakukan
untuk mencari kekurangan kita, Sedangkan Pengembaraan Dalam dilakukan untuk
mencari dan menemukan kelebihan-kelebihan yang ada didalam kita sendiri,
Pengembaraan yang Kedua inilah yang lebih baik”
Kita selalu mencari kebenaran dari luar diri kita ternyata
kebenaran itu ada pada diri kita sendiri. Kita selalu mencari dunia, ternyata
seluruh dunia ada ditelapak tangan kita. Kita mencari Tuhan melalui mengunjungi
para wali dan ulama, ternyata Tuhan ada lebih dekat ketimbang urat leher kita
sendiri. Kita mencari kebahagiaan ternyata kebahagiaan itu tergantung cara kita
mengelola hatinya sendiri.
Saya mengenal sebuah keluarga yang merintis dari tidak punya
apa-apa bisa menjadi kelas menengah. Dari Rumah Kontrakan dan Motor butut
hingga memiliki Rumah Sederhana dan 2 unit Mobil Baru. Uniknya keluarga ini
selalu mengeluh tidak punya uang. Padahal menurut 10 juta rakyat Indonesia
yang berkategori miskin keluarga ini sudah jauh kebahagiaannya jauh antara
panggang dan api. Itu artinya, semakin besar pendapatan semakin besar pula
cobaannya.
Saya mencoba menjawab permasalahan diatas dari sisi
psikologi. Merubah diri kita menjadi diri kita yang baru bukanlah hal yang
mudah dilakukan, tetapi juga bukan pula hal yang sulit. Begini, menurut Freud ,
diri kita saat ini adalah kumpulan pengetahuan, pengalaman , pelajaran kolektif
yang terkumpul ingatan kita. Dan secara artifisial, pengetahuan , pengalaman
hidup dan seluruh pelajaran kolektif yang tersimpan dalam neuron-neuron di otak
kita membuat suatu bentuk program karakter pribadi yang utuh yang membantu kita
untuk mengambil keputusan untuk setiap kita berhadapan pada suatu masalah.
Sebagai contoh, anak yang semasa kecilnya biasa menangis dan
diam setelah dibentak oleh orang yang lebih tua, pada saat dewasa ketika
dibentak dengan kualitas suara, frekuensi dan kata kunci yang sama oleh orang
lain maka program karakter pribadi yang utuh akan menjawab dengan reaksi yang
sama yaitu menangis atau diam. Contoh lainnya seorang anak yang diberikan
kebebasan berekspresi oleh orang tuanya, ketika dibentak oleh orang lain atau
mendapat tekanan akan menjawab dan mampu menyatakan ketidak setujuannya.
Semua yang ada dalam karakter pribadi utuh manusia sama
halnya dengan sebuah program komputer yang artifisial. Untuk menjadi pribadi
yang baru seperti Anthony Robbins, Tung Desem Waringin, ataupun Mario Teguh,
ialah dengan memasukkan Karakter pribadi utuh yang baru dengan mencontoh
figur-figur yang kita inginkan. Biasanya untuk melakukan cuci otak, para
motivator ini menyediakan audio motivasi yang dapat kita dengan berulang-ulang
untuk membentuk keyakinan baru di dalam diri kita. Namun setelah kita berhenti
mendengarkan audio motivasi, biasanya kita bingung harus melakukan apa dan
bingung harus bertindak apa.
Banyak pula yang berhasil, namun sudah pasti 95% orang
gagal. Bukan karena program yang ditawarkan para motivator ini salah, namun
lebih cenderung berhenti belajar karena kesibukan para pelajar ini dalam bekerja
dan banyak sejuta alasan lainnya. Karakter pribadi utuh yang lama telah
membuat bloking atas muculnya karakter baru. Semua ini tanpa disadari
manusia.
Jadi untuk membuat karakter kepribadian baru, kita harus
merubah isi pikiran sadar kita dan pikiran bawah sadar kita. Dan Pertama hal
dasar yang tidak pernah diajarkan para motivator ini, ialah perubahan karakter
anda menjadi karakter baru yang lebih baik musti seizin Alloh Swt. Setelah
mendapatkan izin....tentunya melalui sholat istharah dan sholat hajat barulah
masuk tahap berikutnya.
Tahap Kedua pribadi yang ingin berubah ini harus mengosongkan
fikirannya dulu dari karakter pribadi utuh yang lama. Caranya dengan mengisi
fikirannya dengan membaca Al’quran secara teratur dan buku ilmu pengetahuan
setiap kali ada waktu luang. Jadi setiap waktu luang usahakan untuk membaca
buku, karena bila waktu luang dibiarkan kosong atau beristirahat, maka karakter
pribadi utuh yang lama akan mengambil alih dan menghapus data baru yang masuk
karena karakter pribadi utuh yang lama bersifat resisten.
Ketiga stop sama sekali menonton televisi, karena televisi
tontonan televisi yang fiksi dalam pandangan kita ternyata oleh otak diterima
sebagai pengetahuan yang nyata. Tontonan Televisi secara nyata menambahkan
asumsi baru dalam fikiran kita yang secara halusinasi kita anggap benar padahal
secara nyata salah. Misalnya kita menonton adegan ciuman dan sex diluar nikah
dalam film-film barat, secara sadar kita menganggap itu hanya fiksi dan
terlarang oleh pikiran sadar kita, namun oleh pikiran bawah sadar kita
menganggap film yang kita tonton itu suatu kebenaran. Akibatnya bila kita
dihadapkan dalam suatu kondisi lingkungan yang sesuai, frekuensi yang sesuai dan
kata kunci yang tepat , ingatan itu terbuka, dan kita yang tidak setuju sex
bebas diluar nikah secara tidak sadar justru menjadi pelakunya.
Keempat, Menghindari sama sekali orang-orang negatif dan
orang-orang dari majelis kemungkaran yaitu orang-orang
saling berkumpul dan saling menceritakan keingkarannya kepada Alloh Swt sambil
tertawa-tawa dan bersenda gurau seolah keingkaran suatu hal yang lazim dan dosa
bukanlah suatu aib yang harus dirahasiakan....! Maka kita tidak perlu mencela
dan menghina orang-orang dalam majelis ini, cukup kita menghindarinya dan tidak
terlibat dalam majelis kemungkaran ini. Karena bila kita terlibat walaupun
hanya dalam diskusi dengan orang-orang mungkar ini, secara pikiran sadar kita
menolak tindakan mereka, namun pikiran bawah sadar kita menerima data yang masuk
itu sebagai suatu hal yang mungkin dapat diterima sebagai karakter baru kita.
Apalagi diterimanya informasi itu sambil senda gurau, semakin menyakinkan
pikiran bawah sadar kita bahwa keingkaran kepada Alloh Swt mungkin dapat
dimaklumi dan dosa adalah suatu hal yang perlu dibeberkan kemana-mana. Otomatis
Artifisial Intelejensia kita bisa belajar hal-hal dan asumsi yang baru sehingga
bisa merubah Karakter pribadi utuh kearah lebih negatif.
Kelima , Bergaul dengan orang-orang
positif dari majelis agama dan pengetahuan. Orang-orang ini akan menceritakan
hal-hal baik yang dapat diterima oleh pikiran sadar kita dan pikiran bawah sadar
kita. Otomatis Artifisial Intelejensia kita bisa belajar hal-hal dan asumsi
yang baru sehingga bisa merubah Karakter pribadi utuh kearah lebih
baik.
Prinsip dasar dari Kelima hal diatas, ialah artifisial
intelegensi kita adalah sistem autopilot. Jadi tidak mudah mengarahkannya.
Kita hanya bisa memberikan pengaruh baik kepada artifisial intelengensi kita
sehingga secara auto pilot akan mengarahkan kita ke hal-hal positif. Misal
bagaimana mungkin kita bisa menjadi orang baik, sementara pengetahuan untuk
menjadi orang baik tidak punya. Bagaimana seseorang berani mengambil resiko
sebagai pengusaha sementara dalam otak dasarnya tidak ada pengetahuan yang utuh
untuk berani bertindak sebagai pengusaha. Yang bisa dilakukan untuk melakukan
program ulang atas karakter pribadi utuh kita ialah mengarahkan fikiran kita
terus menerus ke arah yang karakter pribadi yang kita inginkan.
Perubahan Karakter diakui sebagai hal yang sulit, namun bukan
berarti tidak bisa dilakukan. Saya sendiri sedang melakukan perubahan karakter,
menyebabkan saya terasing dari pergaulan. Namun kadang kita perlu terasing
untuk menemukan kepribadian kita yang sesungguhnya. Dan ternyata setelah saya
jalani kelima hal diatas, akhirnya saya temukan karakter pribadi utuh saya yang
lama merupakan timbunan konflik masa lalu yang selalu saya ungkit-ungkit kembali
sehingga saya tidak memiliki karakter pribadi utuh yang baru yang adaptif
terhadap lingkungan yang baru. Kemudian saya memberi maaf kepada diri saya
kemudian mengisi pikiran sadar dan pikirah bawah sadar kita dengan hal-hal baru
yang positif. Ini beberapa halusinasi dimasa lalu saya yang sekarang mulai
berubah :
1.Saya temukan dalam asumsi dan
halusinasi pikiran bawah sadar saya bahwa tidak apa-apa memakan harta haram yang
sedikit, ternyata setelah saya melakukan kelima hal diatas saya menemukan bahwa
memakan harta haram walaupun hanya sedikit jumlahnya dapat menghalangi datangnya
harta halal dalam jumlah besar dikemudian hari. Sehingga saya berhenti menerima
harta haram mulai saat ini (setidaknya saya berusaha) kata dalam kurung ini
merupakan resistensi dari Karakter Pribadi Utuh saya yang lama.
2.Saya temukan dalam asumsi dan
halusinasi pikiran bawah sadar saya bahwa dosa masa lalu yang terlupakan fikiran
kita tidak akan dimintakan pertanggungjawabannya. Ternyata setelah saya
melakukan kelima tahapan diatas, saya temukan bahwa saya berjanji pada diri saya
sendiri untuk tidak lagi membuat dosa dengan cara apapun supaya saya tidak perlu
dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat.
3.Saya temukan dalam asumsi dan
halusinasi pikiran bawah sadar saya bahwa kalau kita lelah sepulang kerja, tidak
perlu bermain dengan anak. Ternyata setelah melakukan kelima tahapan diatas,
saya temukan bahwa selelah apapun tubuh saya, begitu sampai rumah, saya harus
bermain dengan anak saya karena anak saya sudah begitu lama menunggu saya pulang
untuk bermain dengan saya.
4.Saya temukan dalam asumsi dan
halusinasi pikiran bawah dasar saya bahwa berbohong kecil itu merupakan suatu
hal yang lazim. Ternyata saya temukan setelah melakukan kelima hal diatas bahwa
berbohong suatu hal yang kecil dapat membuat kita menjadi pelupa dan lupa dimana
meletakkan barang-barang kecil seperti kacamata, handphone, dompet dan lain
lain. (Saat ini saya berubah untuk mulai mengurangi bohong-bohong kecil) Kata
dalam kurung merupakan resistensi dari karakter pribadi utuh saya yang lama.
Setiap orang memiliki program artifisial intelegen yang
berbeda, sehingga setiap aksi dari eksternal diri kita akan diikuti oleh reaksi
dari internal yang berbeda pula. Dan ada pula ada program artifisial
intelengen yang tidak bisa dirubah dalam waktu cepat seperti trauma hidup di
masa lalu. Yang pasti setiap orang bisa berubah. Namun harus menemukan hal-hal
dalam artifisial intelegen yang harus dirubah dan menggantinya dengan asumsi dan
pengertian yang benar baik secara sadar maupun bawah sadar.
Salah satu alasan saya berubah menjadi lebih baik ialah
secara saya membaca buku “Negara Lima Menara” karangan Anwar Fuadi, dimana saya
menemukan bahwa diri saya yang paling dalam ternyata merindukan kehidupan
sebagai santri di Pesantren. Sehingga Cara berfikir saya mengikuti cara
berfikir “Alif Fikri” tokoh sentral dalam buku tersebut. Kesulitan terbesar
dalam merubah karakter pribadi kita ialah menemukan hot button dalam diri kita
sendiri. Hot Button hanya bisa dicari untuk ditemukan, dan jangan sampai hot
button mendatangi kita, ketika mendapat musibah baru kita merubah karakter
pribadi utuh kita. Saya juga menemukan ternyata untuk mendapatkan pengalaman
masa kecil di pesantren pada umur saya saat ini yang 36 tahun, saya cukup dengan
membaca buku ini, seolah saya pernah punya pengalaman di pesantren, dan masa
kelam saya di bangku SMA dan Kuliah yang negatif tidak lagi menghantui saya.
Secara aktif saya membuat ingatan baru yang positif dimasa lalu saya.
Perubahan Karakter Pribadi Utuh dari yang lama dan baru
membuat saya menghadapi hidup dengan kacamata yang berbeda, tidak mudah marah
dan lebih sabar. Dan yang pasti membuat hidup saya dan keluarga menjadi lebih
berbahagia. Tentunya tidak serta merta merubah saya jadi memiliki gaya hidup
yang berbeda pula seperti main golf ataupun naik mobil mewah seperti yang
dijanjikan para motivator-motivator tersebut. Yang pasti saya lebih berbahagia